Demak – Ratusan orang dengan alat peraga unjuk rasa merangsek masuk ke komplek perkantoran KPU dan Bawaslu Demak.Massa yang tak puas dengan hasil penghitungan suara oleh KPU, memaksa masuk ke komplek perkantoran yang dijaga ketat TNI dan Polisi.
Kapolres Demak AKBP Ari Cahya Nugraha, S.H , S.I.K, M.SI. mengatakan, ketegangan memuncak saat massa yang semakin anarkis mencoba menerobos barikade keamanan.
.
"Upaya negosiasi telah dilakukan, namun justru situasi semakin tidak terkendali. Memaksa pihak kepolisian menurunkan Tim Dalmas dan Kodim 0716/Demak serta meminta bantuan dari Brimob Polda Jateng, " kata Ari.
Ketika massa tak mengindahkan tembakan peringatan, person Brimob terpaksa menggunakan peluru karet untuk membubarkan kerumunan.
Dua orang pendemo mengalami luka dan segera mendapatkan perawatan dari Tim Dokkes Polres Demak.
Setelah penangkapan provokator utama, situasi berhasil dikendalikan dan massa berhasil dibubarkan tanpa adanya insiden lebih lanjut.
"Akhirnya situasi di halaman kantor KPU Demak kondusif, " terang Ari Cahya Nugraha.
Baca juga:
Kemenkumham Jateng Dan Undip Jalin Kerjasama
|
Namun apa yang dijelaskan Ari Cahya Nugraha bukanlah aksi unjuk rasa sungguhan, melainkan latihan Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota).
Latihan ini merupakan bagian dari Operasi Mantap Praja Candi 2024-2025 Polres Demak dan berlangsung di Jalan Sultan fatah Demak (depan gedungTIC Kab.Demak).
Dalam rangka mengantisipasi berbagai potensi ancaman menjelang Pilkada 2024, Kodim 0716/Demak bersama Polres Demak melaksanakan latihan peragaan Sispamkota dalam rangka Kesiapan Pengamanan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2024, Jum’at (23/08/2024).
Pasiops Kodim 0716/Demak, Kapten Inf Suparmin hadir juga sebagai koordinator dalam kegiatan tersebut., sementara Kabagops Polres Demak Kompol Son Haji memberikan arahan yang intinya latihan ini dilaksanakan secara bertahap dan diharapkan latihan dilakukan dengan sungguh-sungguh agar bisa bermanfaat.
Dalam latihan ini terlihat seluruh peserta sangat bersemangat walaupun kondisi cuaca panas. Dalam simulasi ini dilakukan tahapan tindakan hukum oleh TNI dan Polri yang disesuaikan dengan eskalasi konflik yang mungkin terjadi sehingga tidak terjadi pelanggaran hukum ataupun kesewenang-wenangan yang bisa berdampak pada pelanggaran HAM.
Pasiops Kodim 0716/Demak menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat penting bagi anggota agar nantinya kegiatan pengamanan bisa dilakukan sesuai dengan SOP yang bisa melindungi masyarakat dan aparat keamanan itu sendiri.(Pendim 0716/Demak)